Tel Aviv, 16 Juni 2025 – pttogel Ketegangan antara Iran dan Israel kembali memanas setelah serangan rudal besar-besaran yang diluncurkan oleh Iran menghantam beberapa wilayah strategis di Israel. Dalam serangan yang terjadi sejak Minggu malam hingga Senin dini hari itu, tercatat sedikitnya 5 orang tewas dan 92 lainnya mengalami luka-luka. Pemerintah Israel menyatakan situasi saat ini sebagai “darurat nasional” dan mengerahkan seluruh unit militer di kawasan yang terdampak.
Kronologi Serangan: Rudal Iran Hujani Wilayah Israel
Serangan dimulai sekitar pukul 22.00 waktu setempat, ketika sistem pertahanan udara Israel mendeteksi peluncuran rudal balistik dari wilayah Iran. Menurut IDF (Israel Defense Forces), lebih dari 70 rudal dan drone kamikaze dikerahkan dalam serangan tersebut, menghantam beberapa kota besar termasuk Tel Aviv, Haifa, dan Beersheba.
Salah satu rudal menghantam kawasan pemukiman padat di selatan Tel Aviv, mengakibatkan kebakaran hebat dan kehancuran pada beberapa bangunan. Empat warga sipil dilaporkan tewas di lokasi, sementara satu tentara dinyatakan meninggal setelah terluka parah akibat ledakan di pangkalan militer dekat Haifa. Rumah Sakit Ichilov di Tel Aviv dan beberapa fasilitas medis lainnya dipenuhi korban luka, beberapa di antaranya dalam kondisi kritis.
Respons Militer Israel: “Iran Akan Dibuat Membayar Mahal”
Perdana Menteri Israel, Benyamin Netanyahu, dalam pernyataan resminya mengatakan bahwa serangan ini merupakan “provokasi langsung yang tidak dapat ditoleransi” dan bahwa Israel akan memberikan balasan yang setimpal.
“Iran telah melampaui batas. Kami tidak akan tinggal diam ketika nyawa warga kami menjadi taruhan. Balasan akan datang, dan akan sangat keras,” tegas Netanyahu dalam siaran langsung dari markas besar IDF.
Jet-jet tempur Israel segera dikerahkan ke wilayah udara perbatasan, dan beberapa rudal balasan dilaporkan telah diluncurkan ke wilayah Iran di bagian barat, khususnya dekat kota Kermanshah dan Bandar Abbas. Belum ada konfirmasi dari pihak Iran terkait dampak serangan balasan tersebut.
Iran: Serangan sebagai Balasan atas Aksi Israel di Suriah
Di sisi lain, pemerintah Iran mengklaim bahwa serangan rudal tersebut merupakan aksi balasan terhadap pemboman Israel yang sebelumnya menewaskan sejumlah komandan militer Iran di Suriah, termasuk anggota dari Pasukan Quds, sayap elit militer Iran.
Juru bicara militer Iran menyatakan bahwa “Israel harus bertanggung jawab atas agresinya selama bertahun-tahun” dan bahwa “setiap tindakan agresi dari Tel Aviv akan dijawab dengan kekuatan penuh.”
Iran juga menyerukan negara-negara Muslim untuk bersatu melawan dominasi militer Israel di kawasan Timur Tengah.
Reaksi Dunia Internasional: Kekhawatiran Perang Besar
Serangan ini memicu kekhawatiran luas dari komunitas internasional. Amerika Serikat, sekutu utama Israel, langsung mengutuk serangan Iran dan menyatakan dukungan penuh bagi pertahanan Israel. Presiden AS, Kamala Harris, dalam pernyataannya mengatakan bahwa “Iran telah melanggar hukum internasional dan menyerang kedaulatan Israel secara terang-terangan.”
Sementara itu, Rusia dan Tiongkok menyerukan deeskalasi dan mengingatkan akan bahaya konflik terbuka yang bisa meluas hingga kawasan Teluk Persia. PBB segera mengadakan sidang darurat Dewan Keamanan untuk membahas situasi genting ini.
Dampak Serangan: Ketegangan Sosial & Mobilisasi Militer
Warga Israel kini hidup dalam kecemasan tinggi. Sirene serangan udara terus berbunyi, dan ribuan orang mengungsi ke tempat perlindungan bawah tanah. Sekolah-sekolah diliburkan, dan aktivitas publik dibatasi demi alasan keamanan.
IDF juga telah mulai mobilisasi militer besar-besaran, memanggil puluhan ribu pasukan cadangan, dan meningkatkan kesiapan pertahanan rudal Iron Dome. Jalan-jalan utama ditutup dan sebagian besar penerbangan internasional dari Bandara Ben Gurion telah dibatalkan.
Kemungkinan Perang Lebih Luas?
Situasi ini memunculkan spekulasi apakah konflik Israel-Iran akan berubah menjadi perang terbuka. Banyak analis militer menilai bahwa jika eskalasi tidak diredam dalam waktu dekat, maka konflik ini bisa menyeret negara-negara lain di kawasan seperti Lebanon (melalui Hizbullah), Suriah, hingga Yaman.
Konflik regional ini juga bisa memicu krisis energi global, mengingat posisi Iran sebagai salah satu eksportir minyak utama dunia. Harga minyak global sudah mulai naik drastis sejak serangan terjadi.
Penutup
Ketegangan antara Israel dan Iran telah mencapai titik kritis. Serangan rudal yang menewaskan warga sipil dan melukai puluhan lainnya bukan hanya menjadi tragedi kemanusiaan, tetapi juga menjadi peringatan nyata bahwa perdamaian di Timur Tengah masih sangat rapuh. Dunia kini menanti – apakah akan ada upaya diplomatik yang mampu meredam krisis ini, atau apakah kita berada di ambang konflik regional besar yang tak terhindarkan?
sumber artikel: www.ststradingdesk.com